Selasa, 28 Juni 2011

Mom's Babies And Kids Expo 19 - 21 Agustus 2011

Mom's Babies and Kids Expo , JCC 19 - 21 Agustus 2011.
Exhibitors Baby furnitures and equipments,School and Preschool ,Clothes,Toys Program : 4 DImension Theatre, Parenting Class : Nutrition, dental, hypnotherapy,storytelling,anteve dai cilik,Mompreneur,Prenatal Yoga.
Available Kidz Zone,Feeding and Changing Room.

Supported by :
- Meneg PP
- PKK Pusat
- Parents Guide
- BKKBN
- Kadin Jaya
- HIPMI Jaya
- IWAPI Jaya
- IANTA
- CBC Beauty Care

Blog : http://jccexpo-momsbabieskids-19-21agust2011.blogspot.com/
For Information :

Cahyo :
+628128684557


+628569846217

Senin, 27 Juni 2011

Perawatan Payudara setelah Melahirkan

Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan mudah untuk dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluhkan bayinya tak mau menyusu, bisa jadi ini disebabkan faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Tentunya, selain faktor teknis ini, air susu ibu juga dipengaruhi asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu. Perawatan payudara juga dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI, dilakukan sedini mungkin setelah melahirkan selama 1-2 hari. Siapkan alat dan bahan berikut :
- Minyak kelapa bersih atau baby oil.
- Gelas
- Air hangat dan dingin dalam baskom kecil.
- Handuk mandi bersih 2 buah.
- Kapas
- Washlap atau handuk kecil untuk kompres
- Kompres puting susu dengan kapas yang dibasahi minyak atau baby oil beberapa menit.
Lakukan pengurutan payudara, sebagai berikut :
Pengurutan Pertama
- Licinkan kedua tangan dengan minyak.
- Tempatkan kedua tangan di antara payudara.
- Pengurutan dilakukan dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri kearah sisi kiri dan telapak kanan kearah sisi kanan
- Lakukan terus pengurutan kebawah dan kesamping.
- Ulangi masing-masing 20 -30 gerakan untuk tiap tiap payudara.
Pengurutan Kedua
- Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan kanan mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari pangkal kearah puting susu.
- Lakukan untuk payudara sebelah kanan.
- Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara.
Pengurutan Ketiga
- Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari pangkal payudara kearah puting susu sebanyak 1 kali.
Pengurutan Keempat
- Pijat puting susu hingga keluar cairan ASI dan tampung dengan tempat yang bersih atau gelas.
- Pengompresan.
- Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan kompres air dingin 2 menit dan yang terakhir kompres lagi dengan air hangat 2 menit.

Sabtu, 25 Juni 2011

Tips Memilih Sekolah



Beberapa hal yang dapat harus di lakukan sebelum memilih sekolah bagi anak-anak anda.

  1. Sarana Fisik
    Terkadang kita suka melihat sarana Fisik dari sekolah yang akan kita daftar tetapi belum tentu sekolah yang kita pilih itu sesuai dengan kurikulum yang kita inginkan, yang paling penting ruangan yang memadai dengan rasio siswa pada kelas yg bersangkutan, fasilitas kelas juga harus mendukung kurikulum yang ditawarkan, jangan lupa juga perhatikan bagaimana sekolah mengelola sarana tersebut seperti pemeliharaan, keamanan, kebersiha, kelayakan serta kesesuian denga tingkat intelektualitas anak dan visi pendidikan yang di tawarkan.

  2. Alat-alat permainan yang kita gunakan. Belajar sambil bermain diyakini merupakan metoda yang paling disukai dan efektif bagi anak-anak, karena masa anak-anak adalah masa bermain.

  3. Setting kelas. Sekolah menciptakan setting kelas yang fleksibel dan tidak membosankan, ruang kelas ditata agar anak betah seharian berada didalamnya, namun belajar dapat terhadi dimana saja, duduk dimeja diepan guru, duduk melingkar, dibawah pohon atau di kebun sekolah.

  4. Guru. Guru merupakan ujung tombak dalam pengajaran disekolah, darimana mereka asal dan seberapa besar minat mereka pada pendidikan dapat menjelaskan sedikitnya kualitas pendidikan yang akan dihasilkan.

  5. Alternative aktivitas yang ditawarkan. Kurikulum nasional menjadi acuan semua sekolah baik negeri maupun swasta, namun aktivitas yang ditawarkan sering kali berbeda, sekolah swasta menawarkan aktivitas yang khas dan tujuan yang khas pula.

  6. Kesiapan mengikuti kegiatan formal. sekolah-sekolah tertentu melakukam pemerikasaan dan evaluasi psikologi berkaitan denga kesiapan anak mengikuti pendidikan di sekolah dasar.

  7. Kemandirian. Kemandirian yang dituntut di sekolah berbeda dengan di rumah. Anak setidaknya dalam melakukan aktinitas self helf sehingga ia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sebayanya.

  8. Keterampilan sekolastik. Banyak sekolah yang mensyaratkan anak menguasai membaca dan menulis juga berhitung saat pertama masuk sekolah, sekolah lain mungkin hanya melihat batas minimal usia anak, sedang sekolah lain lebih toleran.

  9. Konsentrasi. Masalah konsentrasi sering terjadi biang keladi gangguan belajar anak disekolah, sehingga bila anak mengalami hambatan dalam konsentrasi, segeralah dan bekerja sama dengan pihak sekolah.

  10. Penyesuaian diri anak. penyesuaian diri berkembang sangat beragam, tapi paling dituntut di sekolah formal adalah kesiapan anak untuk mengikuti aturan dan disiplin di sekolah.

Jumat, 24 Juni 2011

Asosiasi Ibu Menyusui

Sumber : http://female.kompas.com/


KOMPAS.com — Rumah keluarga Irarosa Ardhi di Jalan Patiunus, Jakarta Selatan, Rabu (16/3/2011) sore, berubah seperti arena bermain. Saat itu belasan balita berikut ibu-ibu yang cantik-cantik ramai berkumpul. Mereka adalah anggota Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

AIMI yang dibentuk tahun 2007 itu adalah gerakan para ibu yang menyadari benar pentingnya air susu ibu bagi bayi—yang dalam bahasa sloganistis disebut tunas bangsa. AIMI yang saat ini diketuai oleh Mia Sutanto gencar menyosialisasikan pentingnya pemberian ASI eksklusif. Salah satunya dengan menyelenggarakan kelas edukasi yang memberikan informasi seputar ASI kepada khalayak umum. Mereka juga membantu para ibu yang bermasalah dengan produksi ASI.

Wakil Ketua AIMI Nia Umar mengatakan, cukup banyak ibu yang menghubungi pihaknya untuk minta dicarikan donor ASI.

”Kami harus mempertemukan ibu yang meminta ASI dan pendonor agar mereka saling mengetahui kondisi masing-masing, baik dari sisi medis maupun latar belakang keluarga,” ujar Nia. 

”Awalnya yang datang adalah ibu-ibu yang sudah melahirkan anak selama beberapa bulan. Sekarang ini, ibu-ibu hamil yang didampingi suaminya. Jadi, mereka sudah mempersiapkan diri sejak awal,” kata Farahdibha Tenrilemba, Sekretaris Jenderal AIMI.

Perkumpulan seperti AIMI dan gerakan lainnya, seperti dikatakan Ketua Perhimpunan Perinatologi Indonesia (Perinasia) Jaya Achmad Mediana, menjadi pendukung penting keberhasilan program menyusui.

Ibu-ibu yang gesit itu gigih mengupayakan agar putra-putri mereka tumbuh menjadi anak yang sehat sentosa lewat air susu ibu. Hidup ibu-ibu!

Kamis, 23 Juni 2011

Faktor Yang Menyebabkan Anak - anak Menggunakan Kacamata

Sekarang ini, sering kali kita jumpai anak kecil yang berkacamata. Menyedihkannya lensa dan frame yang mereka pakai sangat tebal yang terkesan mereka seperti kutu buku dan tersiksa dengan kacamata tersebut.

Ternyata dari beberapa survei, penyebab mengapa anak-anak itu menggunakan kacamata yaitu :

1. Karena mereka terbiasa membaca dengan posisi tiduran.

2. Kebiasaan menonton TV dengan posisi tiduran atau dengan jarak yang sangat dekat kurang dari 1 meter

3. Lebih sering berada di tempat redup untuk beraktifitas

4. Kurang asupan sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin A dan beta karoten

5. Kebiasaan berada di dalam rumah

6. Terlalu sering berada di depan komputer / game nya

Rabu, 22 Juni 2011

Tips Agar Anak Doyan Makan

Kerap kali putra-putri bunda,sulit sekali untuk makan.
Cara mereka bisa dengan menolak makanan yang disediakan,berlari saat di suapi,memilih makanan yang dan masih banyak lagi.

Berikut ini merupakan beberapa tips supaya anak bunda doyan makan :
1. Bunda harus rajin berburu resep- resep makanan anak dan mempelajari berbagai buku untuk mengatasi susah makan

2. Beli alat makan atau tempat makan yang berbentuk dan bergambar lucu/

3. Selalu mencoba dan bereksperimen resep-resep baru

4. Jika putra / putri kita sudah besar,ajak mereka ikut dalam pembuatan makanan tersebut

5. Bentuk makanan dibuat menarik

6. Menciptakan suasana pada saat makan yang berbeda dan menyenangkan

7. Berikan pujian pada saat anak anda makan

8. Berikan reward jika anak menghabiskan seluruh makanan di piringnya.

Senin, 20 Juni 2011

PEREMPUAN PEKERJA, PENDOBRAK EKONOMI KELUARGA

Perempuan tak berdaya ? Tidak sepenuhnya benar. Untuk beberapa hal, memang iya. Kaum hawa masih kerap terpinggirkan dan terkungkung oleh sebutan 'manusia lemah' itu pun karena tak diberi kesempatan untuk menunjukkan potensinya.

Tapi untuk urusan pemberdayaan ekonomi keluarga, perempuan patut diacungi jempol. Tak hanya satu jempol atau dua jempol sekaligus.Tak percaya ? Lihat saja saat krisis moneter menerpa Indonesia, banyak pria yang harus kehilangan pekerjaan.

Entah karena pemutusan hubungan kerja [PHK] atau diistirahatkan sementara. Apa pun istilahnya, jelas membuat mereka, terutama pria berkeluarga, harus menerima pil pahit itu. Sumber pemasukan keuangan rumah tangga, jelas menjadi terhenti.

Disaat suami tak mempunyai pekerjaan, isteri justeru yang memiliki andil besar dalam menghidupi keluarga. Isteri yang kerap menjadi pihak yang tidak diberdayakan, menunjukkan potensi diri yang terpendam sekian lama. Banyak fakta yang membuktikan isteri mampu berbuat banyak untuk suami dan keluarga, meski dengan usaha kecil-kecilan. Sayang, banyak lembaga keuangan seperti bank yang masih memandang sebelah mata potensi ini ketika para perempuan pekerja mencoba meminjam sejumlah dana.

Dan itu terjadi tak saja di wilayah Jabotabek, di luar daerah pun begitu. Makassar, Medan, Padang, dan Semarang pun begitu. Perempuan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan [Kalsel] juga tak mau ketinggalan. Di kota ini, bisa dibilang tak ada satu pun perempuan yang suaminya sebagin besar berprofesi petani dan menganggur. Semuanya nyaris memiliki pekerjaan, meski bukan formil, seperti perajin manik-manik, bordir, dan yang lainnya. Pelajar SD, seusai sekolah pun ikut andil di dalamnya.

Keterampilan Kerja

Menurut Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Martapura, Kabupaten Banjar, kemandirian 208.185 perempuan di kabupaten ini tak lepas dari program yang dijalankan. Sejak September 2002 program Bimbingan Mental Sosial dan Keterampilan Kerja Wanita Desa diadakan. Target utamanya, yakni perempuan yang suaminya kurang bertanggung jawab (misalnya, ditinggal pergi atau nafkah kurang).



Sejak program itu digulirkan tampak jelas keterampilan perempuannya mulai menunjukkan peningkatan berarti. Memang ada juga yang mahir karena keterampilan yang dimiliki merupakan keterampilan turunan keluarga. Peran kader PKK [Pendidikan Keterampilan Keluarga] juga ikut andil dalam memajukan perempuan.

Terbukti dari program yang digulirkan dengan 20 orang target. Itu, membuahkan hasil. Utamanya di Desa Paringtali dan Desa Garis Hangar, Kecamatan Simpang Empat. Sejumlah home industri pun Berdiri, meski tak terlalu besar. Dari kesuksesan program ini membuat perempuan Banjar lainnya menginginkan program itu terus diadakan dengan jenis keterampilan yang berbeda.

Kabar Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kotamadya Banjarmasin, Drs.H. Adriansyah, Msc, mengungkapkan kemajuan perempuan di sector ekonomi nonformal juga tak lepas dari peran lembaga swadaya masyarakat [LSM]. PKK bekerjasama dengan LSM khusus perempuan.Keduanya 'berkeliling̢۪ dari satu kelurahan ke kelurahan lain untuk mencari, menggali, mengembangkan, dan meningkatkan potensi perempuan guna mendobrak ekonomi keluarga. Hasilnya memang cukup memuaskan.

Sejumlah industri rumah tangga pun bermunculan. Sayangnya, belum berbentuk sentra industri karena terganjal pada birokrasi yang cuku panjang. Meski ditunjang modal, tempat, dan keinginan tapi tak mampu menggugap perempuan pekerja untuk membangun sentra industri sejenis. Alasan yang dikemukakan cukup masuk akal.

Selain karena birokrasi, mereka berpendapat biar kecil-kecilan yang penting dapat menghidupi ekonomi keluarga. Mereka hanya ingin sekedar meningkatkan ekonomi keluarga


Sumber : http://www.bkkbn.go.id/Webs/index.php/rubrik/detail/1

Jumat, 17 Juni 2011

KB ITU MENGATUR KETURUNAN

Keluarga berencana (KB) kini diidentifikasikan kembali dalam arti luas. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, gerakan KB melangkah lebih maju lagi.

KB dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedualian dan peran serta masyarakat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa KB yang dibolehkan syariat adalah usaha pengaturan atau penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga.

Dengan demikian KB di sini mempunyai arti sama dengan tanzim al nasl (pengaturan keturunan). Sejauh pengertiannya tanzim al nasl bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan) dalam arti pemandulan (taqim) dan aborsi (isqath al-haml wa al ijhadl) maka KB tiudak dilarang.

Demikian uraian singkat panduan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bagi penyuluh agama dalam buku Membangun Keluarga Sehat dan Sakinah dengan judul Islam dan Keluarga Berencana. Judul ini merupakan bagian I.

Pemandulan dan aborsi yang dilarang oleh Islam adalah tindakan yang tidak didasari medis dan syariy. Adapun aborsi yang dilakukan tas dasra indikasi medis, seperti untuk menyelamatkan jiwa ibu, diperbolehkan bahkan diharuskan.

Begitu pula dengan pemandulan. Jika dilakukan dalam keadaan darurat karena alas an medis, seperti pemandulan pada wanita yang terancam jiwanya jika dia hamil atau melahirkan maka hukumnya mubah (boleh).

KB dalam pengertian yang telah disebutkan tadi, sudah banyak difatwakan oleh individu ulama maupun lembaga-lembaga keislaman tingkat nasional dan internasional. Dengan demikian dapat dimpulkan bahwa kebolehan KB dengan pengertian atau batasan tersebut sudah hamper menjadi ijma ulama. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa serupa dalam Munas Ulama tentang Kependudukan, Kesehatan dan Pembangunan pada 1983.

Meski secara teoritis telah banyak fatwa ulama yang membolehkan KB dalam arti tanzim al nasl tetapi tetap harus memperhatikan jenis dan cara kerja alat atau metode kontrasepsi ysng akan digunakan untuk ber-KB.

Persoalan kemudian yang muncul, bolehkah pasangan suami-istri membatasi atau mengatur jumlah keturunannya? Islam menganjurkan untuk memperbanyak keturnan dan mensyukuri setiap anak yang lahir laki-laki maupun perempuan. Namun di balik itu Islam juga memberi keringanan bahkan menyerukan kepada setiap muslim untuk mengatur keturunannya demi kualitas generasi berikutnya.

Allah berfirman, mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS:46, 15)

Menurut Imam al Qurtubi dalam kitab tafsirnya, jika hamilnya 6 bulan berarti menyusui 24 bulan; hamil 7 bulan menyusui 23 bulan; hamil 8 bulan menyusui 22 bulan; hamil 9 bulan menyusui 21 bulan. Dengan demikian andaikan jarak kehamilan kurang dari 30 bulan ada kemungkinan terkena risiko buruk, paling tidak kesehatan si ibu akan terganggu dan menjadi lemah.

Prof Dr Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar mengatakan, Bahkan banyak ibu yang subur melahirkan tahun ini melahirkan tahun depan; melahirkan yang satu lagi dan menyusukan pula sesudah itu, sehingga tahun ini beranak tahun depan menyusukan. Kian lama anak kian banyak dan badan pun kian lama kian lemah

Di bagian II buku ini juga disajikan pengertian keluarga perspektif Islam, penciptaan manusia, metode amenorea laktasi (MAL), dan metode KB alamiah. Juga disajikan sejumlah metode kontrasepsi, misalnya senggama terputus, pil KB, suntik, susak KB (implant), kondom, IUD, tubektomi (metode operasi wanita), dan vasektomi (motode operasi pria). Dan tak kalah pentingnya masalah perkembangan kontraepsi terkini dan optimalisasi program KB.

Pendidikan seks
Sementara itu bagian II dengan judul Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak. Di bagian II buku ini dibahas mengenai kondisi kesehatan ibu di Indonesia, persiapan kehamilan dan saat kehamilan, persiapan persalinan dan persalinan, dan pascapersalinan (masa nifas).

Juga menjelaskan mengenai pascakeguguran, KB masa persalinan dan pascakeguguran, manfaat KB terhadap kesehatan ibu, bayi, dan anak serta kondisi kesehatan bayi dan anak.

Bagian III menyajikan subjudul Kesehatan Reproduksi Remaja menampilkan ciri-ciri perkembangan remaja, dampak globalisasi terhadap permasalahan remaja, pendidikan seks menurut Islam dan remaja berkualitas penentu masa depan umat.

Kiranya perlu diungkap sekilas di sini mengenai pendidikan seks menurut Islam. Islam mengajarkan metode pendidikan seks yang sempurna bagi orang-orang yang beriman.

Pendidikan seks yang digariskan Islam antara lain bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan fitrah, kehormatan dan martabat manusia sebagai makhluk yang berkedudukan mulia.

Rasulullah bersabda, Allah mengutuk perempuan-perempuan yang bertingkah laku menyerupai laki-laki, dana laki-laki yang bertingkah laku menyerupai perempuan. (HR Ahmad, Abu Daudf, Turmudzi, dan Ibnu Majah).

Abdul Yusuf Ali dalam tafsir The Holly Quran menuturkan seorang muslim harus menjaga diri dari setiap macam perlakuan seks yang tercela atau perbuatan kelamin yang menyimpang.

Bagian IV atau bagian akhir buku ini menampilkan subjudul Keluarga Berkualitas Bebas HIV dan AIDS yang mengupas masalah pengenalan, penanggulangan sejak dini, pendekatan agama dalam pencegahan, hanya berhubungan dengan pasangan sah dan membentuk keluarga sakinah. (heru)


Sumber: http://www.bkkbn.go.id/Webs/index.php/rubrik/detail/443

Mom's Babies And Kids Expo 19 - 21 Agustus 2011

Mom's Babies and Kids Expo, JCC 19-21 August 2011. Exhibitors: Baby furnitures and equipments, Schools and Preschools, Clothes, Toys. Program: 4 Dimension Theatre, Parenting Class: Nutrition, Dental, Hypnotherapy, Storytelling, Anteve Dai Cilik, Mompreneur, Prenatal Yoga. Available: Kids Zone, Feeding and Changing Room. Supported by: Meneg PP, PKK Pusat, Parents Guide, BKKBN, Kadin Jaya, HIPMI Jaya, Iwapi Jaya, IANTA, CBC Beauty Care. Info: PT Mosaic Asia Indonesia (RedInk Convex) | Phone: 021 7279 8157 | www.mbks.org

Kamis, 16 Juni 2011

Menyusui Tak Sekadar Memberi ASI


KOMPAS.com - Menyusui bukan sekedar memberikan makan untuk bayi, tetapi juga mengalirkan cinta, memberikan yang terbaik untuk bayi dari segi intelegensia, dan kesehatan lahir batin.
Hal tersebut menjadi tema besar perayaan hari ulang tahun Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang keempat. Menurut Mia Sutanto, Ketua Umum AIMI, pada ulang tahun yang keempat ini, AIMI ingin menyadarkan masyarakat bahwa menyusui itu tidak sekedar memberi ASI.
"Justru sekarang yang banyak diangkat itu ASI nya bahwa ASI itu bagus untuk kecerdasan, kesehatan bayi. Tetapi yang sering terlupakan oleh masyarakat bahwa kegiatan menyusui manfaatnya juga luar biasa," katanya, dalam perayaan HUT AIMI ke-4 dengan tema "Menyusui, Lebih dari Sekedar ASI", Sabtu, (30/4/2011).
Mia melanjutkan, kegiatan menyusui itu bisa juga melibatkan dekapan, belaian, berbicara, bernyanyi dan bersenandung dengan si bayi. "Itu semua adalah value added dari kegiatan menyusui itu," tambahnya.
Mia menilai, kesadaran para ibu untuk memberikan ASI, belakangan ini sudah lebih baik. Namun kurangnya sosialisasi, edukasi dan dukungan seringkali menyebabkan ibu kurang menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif.
"Gencarnya promosi produk-produk pengganti ASI, itu semua yang sedikitnya banyak memberikan tantangan buat si ibu untuk bisa secara full memberikan ASI kepada buah hati," jelasnya.
Mengutip data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Mia mengatakan, angka pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan cenderung turun sebesar 32 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Sedangkan menurut laporan SDKI tahun 2003 itu 40 persen, jadi turun sekitar 6-8 poin," pungkasnya.
Mia mengungkapkan, sebagai wujud syukur di usia AIMI yang ke-empat, serangkaian acara sosialiASI dan konseling laktasi gratis akan diselenggarakan AIMI tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh cabang AIMI (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur). "Kami ingin membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang ASI dan menyusui benar," tutupnya.

Rabu, 15 Juni 2011

Gembira dan Bergaya Saat Menyusui


KOMPAS.com — Menyusui perlu dilakukan dengan hati gembira sekaligus rasa nyaman. Berbagai suasana dan peralatan pun diciptakan untuk menghadirkan kenyamanan bagi ibu saat menyusui.
Bagi Yuyuk Andriati, pegawai sebuah institusi negara yang juga ibu dari Rasya (4,5), masa menyusui putri tunggalnya hingga berusia dua tahun sembilan bulan adalah masa yang menyenangkan. Begitu nyaman, hingga selama setahun dalam masa menyusui itu Yuyuk juga sempat mendonorkan air susunya untuk bayi lain yang membutuhkan.

Menyusui tidak berarti tidak tampil keren, juga tak pernah membosankan bagi Yuyuk. Perasaan paling nyaman tentu ia rasakan saat menyusui bayinya secara langsung. Namun, saat-saat memeras air susu ibu (ASI) untuk disimpan di botol di tempat kerja pun dapat dinikmati oleh Yuyuk.

”Biasanya aku memeras atau menyusui sambilvideo-chat atau video call dengan suami atau bayiku kalau kami berjauhan,” ujarnya.

Pada saat berada di kantor atau berada jauh dari Rasya, Yuyuk mendengarkan suara putrinya itu melalui telepon atau bahkan melalui rekaman. Suara si buah hati itu menumbuhkan rasa nyaman saat memeras ASI.

Yuyuk juga meyakini, menyusui bisa menjadi kegiatan multi-tasking. ”Sambil menggendong atau memangku Rasya untuk menyusuinya, aku bisa sambil BBM-an atau membalas e-mail. Traffickomunikasi bisa padat banget, jadi kadang perlu efisien juga,” ujar Yuyuk.

Modis
Ibu-ibu menyusui tetap tampil modis. Sejalan dengan meningkatnya minat ibu memberikan ASI kepada anak, menyusui menjadi gaya hidup ibu. Peralatan untuk mempermudah para ibu menyusui kian marak. Aneka perangkat menyusui ini dapat ditemui di berbagai toko perlengkapan bayi, antara lain Nenen Baby Shop di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Tersebutlah pompa manual dan elektrik, botol untuk menampung ASI, tas berpendingin, hingga breast pad, yaitu bantalan kecil untuk penahan air susu yang menetes dari payudara.

Seiring dengan itu, bermunculan pula perlengkapan lain, seperti bra dan baju menyusui. Bra untuk menyusui biasanya berupa bra yang bagian cup-nya bisa dibuka sehingga si ibu tidak perlu melepas tali atau kancing di bagian belakang saat menyusui.

Model baju menyusui pun berkembang pesat, tidak lagi sekadar blus berkancing di depan, seperti lazimnya pada masa lalu. Menyusui dengan blus biasa yang berkancing depan justru membuat bukaan baju lebih lebar ketika menyusui. Kini baju menyusui, biasanya berupa blus, didesain sedemikian rupa agar pemakainya tidak perlu memelorotkan blus dari pundak atau mengangkat bagian bawah blus agar anak bisa menyusu.

Beberapa desain blus yang umumnya bermaterikan bahan kaus dibuat bersusun, terkesan tanpa kancing bukaan di depan. Sekilas, lapisan-lapisan horizontal atau menyilang di dada itu hanya terlihat sebagai detail baju. Namun, di balik lapisan bagian atas itu terdapat bukaan kecil di bagian dada yang tak dijahit atau dilengkapi retsleting. Ibu bisa menyusui melalui lubang tersebut.

Posisi lubang itu pun bervariasi, ada yang di bagian depan, ada pula yang di samping. Namun, lubang menyusui ini tentu tak terlihat saat lapisan atas blus tak dibuka.

Di samping blus menyusui, celemek menyusui atau apron juga bisa menjadi pilihan ketika menyusui anak di tempat umum. Yadi, dari bagian penjualan Nenen Baby Shop, mengatakan, celemek dan bantal menyusui bahkan sedang menjadi tren di kalangan ibu-ibu bekerja yang menyusui.

”Celemek dan bantal termasuk jenis perlengkapan baru dibandingkan yang lain. Baru dikenal masyarakat pada tiga tahun terakhir,” kata Yadi.

Modelnya cantik-cantik dan beragam, ada seperti celemek untuk memasak yang dipakai dengan mengalungkan tali di leher. Bagian atas apron diberi bukaan sehingga udara leluasa dihirup bayi saat menyusui berselimutkan celemek. Melalui bukaan atas, si ibu juga dapat memandangi wajah sang bayi yang terselimuti celemek.

Ada model celemek yang hanya akan menutupi tubuh bagian depan si ibu, ada pula yang bermodelcape (ponco), bisa menutupi seluruh tubuh bagian atas pemakainya. Karena motif kainnya beragam, mulai dari polos, kotak-kotak, motif bunga, atau kombinasi, tak heran kalau pemakainya bisa tetap terlihat modis ketika tengah menyusui. Dan si bayi pun merasa nyaman.

”Laptop ASI”
Bagi ibu bekerja yang masih menyusui, bawaan ke kantor menjadi lebih ribet. Vira Madjid (33), karyawati yang sedang menyusui, harus menenteng tiga tas ke tempat kerja. Satu tas berisi perlengkapan kerja, seperti laptop dan telepon seluler. Tas lain dia sebut ”laptop ASI”, berisi peralatan memompa ASI selama Vira berada di kantor. Tas berukuran 20 x 30 cm itu, antara lain, berisi pompa ASI, botol untuk menyimpan ASI, blue ice, dan celemek menyusui.

Sementara satu tas lagi biasanya diisi Vira dengan masakan makan siang dan camilan sehat. Menu makan siang biasanya terdiri atas nasi, lauk, dan sayuran, seperti bayam dan daun katuk. Dengan menjaga makanan yang ia konsumsi, Vira berusaha menjaga kualitas ASI-nya.

”Aku sampai diledekin temanku supermarket berjalan. He-he-he.... Buat ’bensin’-nya biar ASI-ku bagus,” kata Vira yang tengah menyusui anak ketiganya, Aqeela, yang berumur 8 bulan.

Di meja kerjanya, Vira bisa memompa ASI dengan menggunakan pompa manual. Agar tak terlihat orang lain, tubuhnya ditutupi apron (celemek) menyusui. ASI yang ditampungnya dalam botol kecil kemudian disimpan dalam tas. Untuk menjaga ketahanannya hingga jam pulang kerja, ASI dalam botol ini dilapisi blue ice.

”Saya merasa diuntungkan dengan adanya perlengkapan seperti sekarang ini. Jadi, bisa tetap memberi ASI untuk anak,” kata Vira.

Dikejar target mengumpulkan cadangan ASI bagi bayi kala bekerja, juga tak perlu membuat para ibu dilanda stres. Meskipun harus menyiasati waktu dan lokasi untuk memerah ASI, toh peran sebagai ibu menyusui tetap sangat dinikmati. Bergembira menjadi kunci agar kualitas dan kuantitas ASI terjaga baik.

Amanda Ramdariani (25) sebisa mungkin memerah susu di waktu istirahat bersama tiga rekan sekantornya yang sedang pada masa menyusui. Dengan memerah ASI ramai-ramai sambil mengobrol, mereka mampu memecah kebosanan. ”Setengah jam memerah ASI tidak berasa karena sambil ngobrol,” kata pegawai bank swasta ini.

Selasa, 14 Juni 2011

Selera Makan Anak Dipengaruhi Ayah Bukan Ibu

Bila anak mengalami kesulitan atau memiliki nafsu makan yang besar biasanya yang paling sering disalahkan adalah ibunya. Padahal berdasarkan studi baru, selera atau pola makan anak lebih banyak dipengaruhi oleh ayah, bukan ibu.

"Pria yang suka makan makanan junk food akan lebih cenderung memiliki anak-anak yang juga memiliki kebiasaan serupa," jelas Alex McIntosh, sosiolog Texas AgriLife Research yang memimpin penelitian, seperti dilansir Indiavision, Senin (13/6/2011).

Menurut laporan Journal of Nutrition Education and Behaviour, pilihan makanan seorang pria akan berpengaruh kelak pada pilihan makanan anak-anaknya. Faktor ayah bahkan lebih kuat mempengaruhi anak ketimbang faktor dari ibu.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ayah lebih cenderung berpengaruh terhadap kegemukan pada anak ketimbang ibu. Studi ini menunjukkan bahwa ayah lebih toleran atau permisif membiarkan anak-anaknya pergi ke restoran cepat saji yang akhirnya membuat anak mengalami obesitas atau kegemukan.

Penelitian ini dilakukan selama 15 bulan dan mempelajari bagaimana pilihan makanan orangtua terhadap anaknya.

"Yang menarik khususnya adalah pilihan restoran orangtua berpengaruh pada tingkat obesitas anak," jelas McIntosh.

McIntosh mengatakan hasil penelitian ini akan memberi pesan untuk ayah bahwa mereka memiliki tanggung jawab seperti ibu untuk membesarkan anak-anak yang sehat. Selain itu, ayah perlu tahu lebih banyak tentang kandungan gizi dari makanan cepat saji.

Berbeda dengan ibu yang lebih memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang akan diberikan pada anak-anaknya, seorang ayah cenderung lebih membiarkan anaknya memilih makanan apa saja yang ia suka, terlebih bila makanan tersebut juga merupakan kesukaan ayahnya, termasuk makanan cepat saji atau junk food.

"Tapi saya rasa itu cukup jelas bahwa ayah memiliki pengaruh yang besar atas apa yang anak-anaknya makan," tutup McIntosh.

Sumber : http://health.detik.com/read/2011/06/13/155516/1659209/764/selera-makan-anak-dipengaruhi-ayah-bukan-ibu?l991101755

Senin, 13 Juni 2011

Kondisi Anemia yang Sebabkan Kematian Pada Ibu Hamil

Jakarta, Secara fisiologis ibu hamil memang lebih rentan mengalami anemia atau kurang darah. Tapi sebaiknya hal ini tidak dianggap sepele, karena anemia bisa menyebabkan kematian pada ibu hamil saat melahirkan.

"Menurut WHO seseorang dikatakan anemia jika nilai hemoglobinnya (Hb) kurang dari 11 mg/dl darah," ujar dr Inge Permadhi MS, SpGK dalam acara Nutritalk: Inspirasi Sehat Wanita Indonesia di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (7/6/2011).

dr Inge menuturkan ibu melahirkan akan disuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya untuk membantu menghentikan perdarahan usai melahirkan. Tapi jika ibu mengalami anemia, suntikan itu tidak bereaksi sehingga pembuluh darahnya tidak menyempit yang membuat perdarahan terus terjadi.

Jika perdarahan tidak dapat diatasi maka bisa menyebabkan terjadinya kematian pada ibu. Kalaupun ia bisa bertahan hidup setelah mengalami perdarahan pasca melahirkan, ia akan menderita kekurangan darah berat dan masalah kesehatan yang berkepanjangan.

Berdasarkan data dari Riskesdas 2010 diketahui bahwa perdarahan menempati urutan tertinggi penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 persen. Dan penyebab utama dari perdarahan ini adalah anemia serta kekurangan energi kronis pada ibu hamil.

"Penyebab anemia bermacam-macam, secara fisiologis saat hamil jumlah cairan di dalam tubuh akan lebih banyak sedangkan sel darah merahnya tetap sehingga memicu terjadinya anemia," ujar dokter dari Departemen Ilmu Gizi FKUI.

dr Inge menuturkan ada penyebab lain anemia seperti:


Asupan makanan yang kurang baik misalnya karena sering mual dan muntah

  1. Mengalami kehamilan kembar
  2. Jangka waktunya dekat dengan kehamilan sebelumnya
  3. Cadangan zat besi yang terkandung di dalam tubuh ibu sebelum hamil sedikit
  4. Adanya penyakit seperti infeksi cacingan

Selain menyebabkan perdarahan, anemia yang terjadi pada ibu hamil bisa berakibat pada ibu itu sendiri dan juga janin yang dikandungnya. Pada ibu bisa menyebabkan berat badan susah naik, abortus (keguguran), penyulit kehamilan, persalinan, nifas dan pasca melahirkan.

Sedangkan pada janin yang dikandung bisa menyebabkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, bayi lahir dengan anemia dan penyulit setelah lahir seperti gagal tumbuh dan kecerdasan rendah.

"Semua zat gizi pada ibu hamil itu penting, tapi ada beberapa nutrisi yang butuh perhatian lebih yaitu zat besi, kalsium, asam folat, B12 dan juga protein," ungkapnya.

Semua nutrisi tersebut bisa didapatkan dari makanan seperti hati ayam, kerang, daging merah, ikan tuna, kedelai, bayam, brokoli, kacang merah, asparagus, jeruk, kacang-kacangan, susu rendah lemak, keju.

"Jadi anggapan kalau hamil harus makan 2 piring itu tidak benar, karena yang penting adalah zat gizinya. Kalau mau nambah lebih baik perbanyak protein yang bisa membantu pertumbuhan anak di dalam rahim dan perhatikan penambahan berat badannya," ujar dr Inge.

dr Inge menuturkan untuk ibu hamil yang sebelumnya sudah memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal maka kenaikan berat badan totalnya sebesar 11,5-16,5 kg, untuk ibu yang underweight (berat badan kurang) kenaikannya sebesar 12,5-18 kg, untuk ibu yang kelebihan berat badan (overweight) kenaikannya sebesar 7-11,5 kg dan untuk ibu yang obesitas kenaikannya sebesar 6,8 kg.



Sumber : Sumber : http://health.detik.com/read/2011/06/07/144351/1654912/764/kondisi-anemia-yang-sebabkan-kematian-pada-ibu-hamil