Riset menyatakan bahwa bayi-bayi yang mendapat kan Air Susu Ibu (ASI) lebih dari enam bulan pertama relative akan lebih sehat secara mental. Ketika dewasa kelak, mereka beresiko lebih kecil untuk mengalami problem kejiwaan.
Para peneliti percaya bahwa kandungan nutrisi yang terdapat pada ASI serta ikatan yang terjalin antara ibu dan anak saat prses menyusui dapat memberikan efek jangka panjang yang luar biasa pada perkembangan otak bayi.
Temuan yang dipublikasikan dalam The Journal of Pediatrics ini merupakan hasil analisis rekam medik lebih dari 2.000 anak di Australia Barat. Professor Wendy Oddy, sebagai pemimpin riset tersebut menyatakan , “Menyusui tampaknya member manfaat yang signifikan pada kesehatan jiwa bayi hingga mereka dewasa”.
Bayi-bayi yang dilibatkan dalam penelitian ini, hampir separuhnya mendapatkan ASI selama enam bulan atau lebih. Hanya 38 persen saja yang mendapat ASI kurang dari enam bulan dan sisanya tidak memperoleh ASI sama sekali. Seiring bertambahnya usia para bayi, para ahli kemudian memeriksa kesehatan jiwa mereka saat berusia empat, lima, delapan, sepuluh dan empat belas tahun.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan , untuk setiap penambahan angka (bulan) proses masa menyusui, indicator menunjukkan perilaku semakin membaik, kata peneliti dari Telethon Institute for Child Health Research di Perth. Angka-angka tersebut juga tetap valid walaupun setelah memperhitungkan faktor sosial, ekonomi serta pengaruh orang tua.
UNICEF dan WHO pun telah menganjurkan para ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama enam bulan pertama setelah melahirkan. Kegiatan menyusui pun bisa diperpanjang hingga tahun kedua untuk mendukung kesehatan pencernaan serta kekebalan tubuh bayi. Selain mudah, murah, manfaatnya pun berlipat ganda. (kom)
Sumber : http://www.bkkbn.go.id/Webs/index.php/rubrik/detail/636
Tidak ada komentar:
Posting Komentar