KOMPAS.com - Menyusui bukan sekedar memberikan makan untuk bayi, tetapi juga mengalirkan cinta, memberikan yang terbaik untuk bayi dari segi intelegensia, dan kesehatan lahir batin.
Hal tersebut menjadi tema besar perayaan hari ulang tahun Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang keempat. Menurut Mia Sutanto, Ketua Umum AIMI, pada ulang tahun yang keempat ini, AIMI ingin menyadarkan masyarakat bahwa menyusui itu tidak sekedar memberi ASI.
"Justru sekarang yang banyak diangkat itu ASI nya bahwa ASI itu bagus untuk kecerdasan, kesehatan bayi. Tetapi yang sering terlupakan oleh masyarakat bahwa kegiatan menyusui manfaatnya juga luar biasa," katanya, dalam perayaan HUT AIMI ke-4 dengan tema "Menyusui, Lebih dari Sekedar ASI", Sabtu, (30/4/2011).
Mia melanjutkan, kegiatan menyusui itu bisa juga melibatkan dekapan, belaian, berbicara, bernyanyi dan bersenandung dengan si bayi. "Itu semua adalah value added dari kegiatan menyusui itu," tambahnya.
Mia menilai, kesadaran para ibu untuk memberikan ASI, belakangan ini sudah lebih baik. Namun kurangnya sosialisasi, edukasi dan dukungan seringkali menyebabkan ibu kurang menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif.
"Gencarnya promosi produk-produk pengganti ASI, itu semua yang sedikitnya banyak memberikan tantangan buat si ibu untuk bisa secara full memberikan ASI kepada buah hati," jelasnya.
Mengutip data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Mia mengatakan, angka pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan cenderung turun sebesar 32 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Sedangkan menurut laporan SDKI tahun 2003 itu 40 persen, jadi turun sekitar 6-8 poin," pungkasnya.
Mia mengungkapkan, sebagai wujud syukur di usia AIMI yang ke-empat, serangkaian acara sosialiASI dan konseling laktasi gratis akan diselenggarakan AIMI tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh cabang AIMI (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur). "Kami ingin membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang ASI dan menyusui benar," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar